Kamis, 25 April 2013

TUGAS KULIAH



Nama               : Khasan
NIM                : 102331157
Kelas               : 5 PAI 4
1.      Penciptaan manusia menurut Al Quran
Surat Al mmnn ayat 12-16
ôs)s9ur$oYø)n=yzz`»|¡SM}$#`ÏB7's#»n=ß`ÏiB&ûüÏÛÇÊËȧNèOçm»oYù=yèy_ZpxÿôÜçRÎû9#ts%&ûüÅ3¨BÇÊÌÈ¢OèO$uZø)n=yzspxÿôÜZ9$#Zps)n=tæ$uZø)n=ysùsps)n=yèø9$#ZptóôÒãB$uZø)n=ysùsptóôÒßJø9$#$VJ»sàÏã$tRöq|¡s3sùzO»sàÏèø9$#$VJøtm:¢OèOçm»tRù't±Sr&$¸)ù=yztyz#uä4x8u$t7tFsùª!$#ß`|¡ômr&tûüÉ)Î=»sƒø:$#ÇÊÍȧNèO/ä3¯RÎ)y÷èt/y7Ï9ºsŒtbqçFÍhyJs9ÇÊÎÈ¢OèOö/ä3¯RÎ)tPöqtƒÏpyJ»uŠÉ)ø9$#šcqèWyèö7è?ÇÊÏÈ
12.  Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
13.  Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
14.  Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.
15.  Kemudian, sesudah itu, Sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati.
16.  Kemudian, Sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat.

Jadi dalam pandangan Al Quran, proses penciptaan manusia meliputi
a.       Saripati tanah
b.      Air manni
c.       Segumpal darah
d.      Segumpal daging
e.       Tulang belulang
f.       Dibungkus dengan daging
g.      Makhluk sempurna.[1]
Proses penciptaan manusia menurut Sains
Proses pertumbuhan dan perkembangan pada manusia dimulai sejak terjadinya fertilisasi (pembuahan ovum oleh sperma) yang membentuk zigot. Zigot terus membelah membentuk embrio. Berikut ini adalah pertumbuhan dan perkembangan prakelahiran pada manusia.
a.      Trimester Pertama
Tiga bulan pertama embrio berkembang menjadi janin yang panjangnya kurang lebih 5,5 cm. Janin sudah berbentuk seperti manusia walaupun ukuran kepalanya sangat besar. Di akhir tiga bulan pertama ini janin juga sudah mulai dapat menggerakkan tangan dan kakinya.

b.      Trimester Kedua
Pada tiga bulan kedua, janin sudah semakin berkembang dan panjangnya sudah mencapai kurang lebih 19 cm. Tangan dan kakinya telah berkembang bahkan jari-jari tangan dan kaki sudah mulai terbentuk, muka tumbuh memanjang. Pada tiga bulan kedua ini detak jantung janin juga sudah mulai bisa dideteksi. Gerakan janin juga mulai aktif.

c.       Trimester Ketiga
Di tiga bulan ketiga terjadi pertumbuhan ukuran janin sangat cepat. Ukuran tubuh sudah proporsional seperti bayi. Karena ukuran tubuhnya semakin besar, janin tidak terlalu leluasa bergerak di dalam rahim. Menjelang kelahiran bayi pada umumnya sudah mencapai panjang sekitar 50 cm. Berikutnya janin akan lahir ke dunia dan disebutlah dengan sebutan bayi.[2]

2.      A. Konsep perkembangan manusia
Masa Usia Bayi lahir-3 tahun
Balita 4-6 tahun
Anak 7-12 tahun
Remaja 13-18 tahun
Dewasa Awal 19-39 tahun
Dewas Tengah 40-60 tahun
Dewasa Akhir (Lansia) diatas(>=) 61 tahun-mati[3]
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
 1) Faktor genetik- faktor keturunan -- masa konsepsi, - bersifat tetap atau tidak berubah  epanjang kehidupan,- menentukan beberapa karakteristik seperti jenis kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan psikologis seperti temperamen,dan- Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal.
2) Faktor eksternal / lingkungan - Mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya, dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan, - Faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya.
a) Keluarga
• Nilai, kepercayaan, adat istiadat, dan pola interaksi dan komunikasi.
• Fungsi :bertahan hidup, rasa aman, perkembangan emosi dan sosial, penjelasan mengenai masyarakat dan dunia, dan membantu mempelajari peran dan perilaku.
b) Kelompok teman sebaya
• Lingkungan yang baru dan berbeda, memberi pola dan struktur yang berbeda dalam interaksi dan komunikasi, dan memerlukan gaya perilaku yang berbeda.
• Fungsi: belajar kesuksesan dan kegagalan, memvalidasi dan menantang pemikiran dan perasaan, mendapatkan penerimaan, dukungan dan penolakan sebagai manusia unik yang merupakan bagian dari keluarga; dan untuk mencapai tujuan kelompok dengan memenuhi kebutuhan dan harapan.
c) Pengalaman hidup
Pengalaman hidup dan proses pembelajaran[4]
3.      Gerakan bayi baru didominasi oleh gerak refleks. Dengan berkembangnya sistem saraf, di usia 2 bulan gerakan refleksnya berkurang, dan kemampuan kognitif serta sosial bayi berkembang pesat. Berikut ini 10 tahap perkembangan penting bayi  Anda:   

a.
Tengkurap (usia 3 - 4 bulan). Tengkurap terjadi ketika bayi berhasil bertumpu pada perutnya dan bertahan pada posisi tersebut beberapa saat. Anak tengkurap diawali dengan kemampuan memiringkan badannya ke kanan dan ke kiri, lalu ia belajar berguling di usia 1,5 – 2 bulan. Bayi Anda belajar tengkurap pertama kali pada satu sisi, dilanjutkan di sisi lain, kemudian berbalik lagi. Ketika mencapai usia 3-4 bulan, saat otot lehernya semakin kuat  ia dapat berbaring telentang dengan memandang lurus ke depan. Lengan dan kakinya pun lebih bebas bergerak sejalan dengan kemampuannya menggerak-gerakkan kepalanya. Ia juga mulai berlatih berguling dan mengangkat kepalanya dalam posisi tengkurap. Baru di usia 5 bulan ia bisa tengkurap sendiri.

b.
Mengangkat kepala (usia 4 bulan). Di usia 2 bulan bayi Anda mampu mengontrol gerakan leher dan kepalanya. Ia dapat mengangkat kepala membentuk sudut 45 derajat dengan cara bertopang pada kedua tangannya saat usiannya 3 bulan. Di usia 4 bulan, bayi bisa mengangkat kepalanya dengan sudut lebih besar yaitu 90º dalam posisi tengkurap. Kemampuan mengangkat kepalanya ini membantu melatih ketajaman penglihatannya. Ia pun mulai menengadahkan kepalanya untuk mencari Anda bila mendengar suara Anda.
  
c.
Memekik gembira (usia 4-5 bulan). Pernahkan Anda mendengar si kecil mengeluarkan suara dengan nada tinggi penuh kesenangan saat berhasil meraih benda yang diinginkan atau ketika ia merasa senang dengan kehadiran Anda? Di awal hidupnya, suara-suara yang dikeluarkannya merupakan respons tubuhnya terhadap emosi saat itu. Namun di usia 4 bulan ke atas, bayi mengeluarkan suara dengan tujuan lebih jelas. Ia akan berteriak dengan gembira bila berhasil mencapai keinginannya. Suara yang dikeluarkannya adalah sarana untuk mengungkapkan perasaannya atau berkomunikasi dengan orang-orang di sekelilingnya. Masa berceloteh ini memang sangat dinikmati si kecil. Perhatikan saja saat ia melakukan aktivitas sehari-hari, Anda akan mendengar celotehannya. Ia akan mengeluarkan suara yang menyerupai huruf hidup seperti “aaaahh”, “uuuhhh”, “aaiii.”

d. Memegang dua benda di dua tangan ( usia 7–8 bulan). Di usia 4–5 bulan, keduanya tangan anak semakin terampil. Bila Anda memberinya mainan berwarna cerah, ia akan menggerakkan lengan dan tangannya menggapai ke arah mainan tersebut. Gerakan menggapai ini melatihnya untuk meraih lalu menggenggam dan memindahkan mainan dari satu tangan ke tangan lain. Di usia 7-8 bulan, keterampilan jari-jemari si kecil meningkat. Ia akan menggunakan tangan yang berbeda untuk tujuan berbeda. Satu tangan digunakan untuk bereksporasi, sementara tangan lain untuk memegang. Perhatikan, bila satu tangannya memegang mainan kemudian tangan satunya diberikan mainan lain, ia tetap akan memegang mainan pertamanya namun tangan yang satu mengambil mainan yang Anda tawarkan itu. Jika ada Anda memberikan sebuah mainan lagi, salah satu mainan yang sedang dipegangnya itu akan dibuangnya kemudian ia akan mengenggam mainan ketiga yang Anda tawarkan itu.
  
e. Duduk (usia 7-8 bulan). Tonggak perkembangan yang mengagumkan dari seorang anak adalah saat ia bisa duduk sendiri. Ketika otot-otot punggung dan lehernya sudah cukup kuat untuk menopang tubuhnya, ia belajar duduk. Setelah  belajar mengangkat kepalanya saat tengkurap, tahap selanjutnya si kecil belajar bagaimana menyangga tubuhnya menggunakan kedua lengannya dan mengangkat tubuhnya semacam mini push-up. Sekitar usia 6 bulan, bayi Anda mencoba duduk sendiri dengan mengandalkan satu atau kedua tangannya untuk duduk. Baru di usia 7 – 8 bulan  ia mengusai kepandaian baru yaitu dapat duduk sendiri dari tengkurap kemudian bangun sendiri dengan bantuan tangannya. Dengan kemampuan duduk ini, ia dapat meraih benda yang diinginkannya.

f.
Merangkak (usia 7-8 bulan). Merangkak adalah cara pertama bayi untuk dapat mengeksplorasi sekeliling ruang untuk mempelajari hal-hal baru yang menarik perhatiannya. Cara anak merangkak adalah ketika ia akan belajar keseimbangan melalui tangan dan lututnya kemudian belajar maju mundur mendorong tubuhnya dengan mendorong lututnya. Kepandaian merangkak ini adalah juga  salah satu cara menguatkan otot-otot yang akan membantunya belajar berjalan. Usia rata-rata anak  belajar merangkak saat ia mulai dapat duduk tanpa bantuan di usia 7-8 bulan. Dia dapat mengangkat kepalanya untuk melihat sekelilingnya dan otot-otot lengan, kaki dan punggungnya cukup kuat untuk mencegahnya jatuh ke permukaan saat ia mencoba bangkit dengan bantuan tangan dan lututnya. Di usia 9-10 bulan, bayi Anda mencapai kepandaian baru yakni merangkak mundur untuk mengambil ancang-ancang duduk. Si kecil juga menguasai teknik yang lebih maju yaitu “cross-crawling,” gerakan merangkak  menggunakan satu tangan dan satu kaki yang berlawanan (misalnya tangan kanan dan kaki kiri) secara bersamaan.

g. Makan sendiri (usia 6-9 bulan). Makan sendiri dimulai sejak usia 6 bulan yaitu saat bayi Anda sudah bisa menggunakan tangan dan jari-jarinya dengan baik dan koordinasi mata serta tangannya yang juga semakin baik. Si kecil dapat meraih benda yang jaraknya sekitar 25 cm dengan kedua tangannya kemudian memindahkan benda dari tangan satu ke tangan lain. Ia juga senang memasukkan segala sesuatu ke mulut, dan dapat memegang dengan ibu jari dan telunjuk untuk mengambil makanan. Tambahan pula gigi-geliginya yang mulai tumbuh di usia 6 bulan membuat si kecil terdorong mulai belajar menggigit benda yang masuk ke dalam mulutnya.  Di usia 6 bulan ia sudah juga mengonsumsi Makanan Pendamping ASI (MP ASI) atau makanan padat. Di usia 8-9 bulan, kedua tangannya semakin terampil mengenggam suatu benda. Ia bisa memegang sendok meski masih kagok ketika memasukkan makanan ke dalam mulutnya. Biarkan ia bereksperimen menggunakan sendok dan memasukkan benda itu ke mulutnya.

h. Mengenal anggota keluarga, takut pada orang yang belum dikenal (usia 9-12 bulan).
Saat si kecil sudah mengenali anggota keluarganya di usia sekitar 6 bulan, ia mulai dapat membedakan wajah orang-orang dekat dalam  kehidupannya. Pada masa ini keterikatannya dengan orang yang dikenalnya  lebih berarti. Ia dapat melihat, mendengar dan mengingat orang yang dikenalnya. Di usia ini pula ia mampu mengamati wajah dengan seksama. Dari sini ia mulai berkenalan dan akrab dengan orang-orang terdekatnya. Tak heran di usia 9 bulan ke atas ia mulai sadar wajah orang-orang yang asing baginya. Ketika ia menyadari sedang seorang diri dengan orang yang tidak dikenalnya, timbul rasa takut. Bayi usia 8 bulan sudah bisa merasa takut terhadap orang asing. Si kecil yang mau digendong oleh orang yang dikenalnya, jadi tiba-tiba lebih mudah menangis bila ditinggal sendiri bersama orang lain yang tak dikenalnya.

i.
Berjalan (usia 12-13 bulan). Langkah pertama merupakan gerakan awal anak untuk menjadi sosok yang mandiri.  Di usia 8-9 bulan ia mulai bisa mengangkat tubuhnya ke posisi berdiri. Biasanya si kecil akan menumpukkan kedua tangannya pada meja, kursi atau perabot rumah tangga atau apapun yang bisa menahan berat badannya. Ia kemudian akan belajar merambat, menggeserkan kedua tangannya ke samping diikuti oleh langkah kedua kakinya. Di usia ini kepandaian anak dalam belajar berjalan semakin baik. Jika Anda memegang kedua tangannya ia akan menapak dan mulai melangkah. Lama-lama otot-otot kakinya semakin terlatih dan kuat. Si kecil juga kian  semangat menjajal kemampuannya berjalan. Di usia 11 bulan, ia sudah mampu berdiri sendiri dalam waktu sekitar 2 detik tanpa bantuan apa pun karena ia memang sudah pandai menjaga keseimbangan tubuh. Lalu anak mulai mencoba melangkah sendiri 2-3 langkah  Di usia 12 bulan, hupla, ia telah siap berjalan meski kadang-kadang masih sedikit limbung.

j .
Bicara (usia 18 - 24 bulan). Rata-rata anak bisa lancar bicara di usia 2 tahun. Sebelum kata-kata pertama keluar dari mulutnya, dia belajar peraturan berbahasa dan melihat bagaimana orang dewasa berkomunikasi. Ia mengawalinya dengan menggunakan lidah, mulut, langit-langit dan gigi-geliginya untuk membuat suara Lambat laun kata-kata tak berbentuk ini menjadi kata yang berarti: “mama”, “papa”, “bubu”, “susu” dan sebagainya. Sejak itu, setiap saat anak mengutip kata-kata yang didengarnya baik dari ibu atau orang-orang di sekitarnya. Kira-kira usia 18-20 bulan, si kecil   mempelajari 10 kata per hari. Dari situ ia mulai belajar membentuk kalimat. Di usia 2  tahun, ia dapat membentuk 2-3 kata menjadi satu rangkaian kalimat. Ia dapat menggambarkan apa yang dilihat, didengar, dirasa, dipikirkan dan diinginkannya dalam satu rangkaian kalimat. [5]


[1] Muhammad Izzudin taufiq,(2006)Dalil Anfs Al Quran dan Embriologi, PT Tiga Serangkai

[2]http://biokuasyik.blogspot.com/2012_03_01_archive.html
[3]http://www.squidoo.com/teori-perkembangan-manusia
[4]http://galeryrakyat.blogspot.com/2010/12/konsep-pertumbuhan-dan-perkembangan.html
[5]http://www.ayahbunda.co.id/artikel/Bayi/Gizi+dan+Kesehatan/10.tahapan.penting.perkembangan.bayi/001/001/1680/2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar