Minggu, 06 Januari 2013

Tugas


TUGASUTS
Khasan, 102331157, 5PAI4, Pengembangan Kurikulum
1.      A. pegertian kurikulum
Secara Etimologis, kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu carier yang artinya pelari dan curare yang berarti tempat berpacu. Jadi, istilah kurikulum berasal dari dunia olah  raga pada zaman Romawi Kuno di Yunani, yang mengandung pengertian suatu  jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai garis finish.
Menurut para ahli
a)      Kurikulum adalah Rancangan Pengajaran atau sejumlah mata pelajaran yang disusun secara sistematis untuk menyelesaikan suatu program untuk memperoleh ijazah. (Crow and Crow)[1][2]
b)      Kurikulum adalah kelompok pengajaran yang sistematik atau urutan subjek yang dipersyaratkan untuk lulus atau sertifikasi dalam pelajaran mayor, misalnya kurikulum pelajaran sosial, kurikulum pendidikan fisika (Carter V. Good dalam Oliva, 191:6)
c)      Kurikulum adalah seluruh pengalaman siswa di bawah bimbingan guru ( Hollis L. Caswell and Doak S. Campbell dalam Oliva, 1991:6)
d)     Kurikulum adalah sebagai sebuah perencanaan untuk memperbaiki seperangkat pembelajaran untuk seseorang agar menjadi terdidik (J. Galen Saylor, William M. Alexander, and arthur J. Lewis dalam Oliva 1991:6)
e)      Kurikulum pada umumnya berisi pernyataan tujuan dan tujuan khusus, menunjukkan seleksi dan organisasi konten, mengimplikasikan dan meanifestasikan pola belajar mengajar tertentu, karena tujuan menuntut mereka atau karena organisasi konten mempersyaratkannya. Pada akhirnya, termasuk di dalamnya program evaluasi outcome (Hilda Taba dalam Oliva, 1991:6)
f)       Kurikulum sekolah adalah konten dan proses formal maupun non formal di mana pebelajar memperoleh pengetahuan dan pemahaman, perkembangan skil, perubahan tingkah laku, apresiasi, dan nilai-nilai di bawah bantuan sekolah (Ronald C. Doll dalam Oliva, 1991:7)
g)      Kurikulum adalah rekonstruksi dari pengetahuan dan pengalaman secara sistematik yang dikembangkan sekolah (atau perguruan tinggi), agar dapat pebelajar meningkatkan pengetahuan dan pengalamannnya (Danniel Tanner and Laurel N. Tanner dalam Oliva, 1991:7)
h)      Kurikulum dalam program pendidikan dibagi menjadi empat elemen yaitu program belajar, program pengalaman, program pelayanan, dan kurikulum tersembunyi (Abert I. Oliver dalam Oliva, 1991:7).
i)        Kurikulum mengandung konten (suject matter), pernyataan tujuan (terminal objective), urutan konten, pre-asesmen dari entri skil yang dipersyaratkan pada siswa ketika mulai belajar konten (Roert M. Gagne dalam Oliva, 1991:7).
j)        Kurikulum adalah sejumlah pengalaman pendidikan kebudayaan, sosial, olahraga, dan kesenian yang disediakan oleh sekolah bagi murid-murid di dalam dan di luar sekolah dengan maksud menolongnya untuk berkembang menyeluruh dalam segala segi dan merubah tingkah laku mereka sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan. (Dr. Addamardasyi dan Dr. Munir Kamil)
B. Fungsi Kurikulum
Pada dasarnya kurikulum berfungsi sebagai pedoman atau acuan. Bagi guru, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran. Bagi kepala sekolah dan pengawas, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan supervisi atau pengawasan. Bagi orang tua,kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam membinbing anaknya belajar di rumah. Bagi masyarakat, kurikulum berfungsi sebagai pedoman untuk memberikan bantuan bagi terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Sedangkan bagi siswa, kuriklum berfungsi sebagai suatu pedoman belajar.
C. Tujuan Kurikulum
Kurikulum disusun dengan tujuan antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk :
a. Belajar beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Belajar untuk memahami dan menghayati.
c. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif.
d. Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain.
e. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan

D. Dimensi Kurikulum
S. Hamid Hasan (1988) mengemukakan bahwa pada saat sekarang istilah kurikulum memiliki empat dimensi pengertian, dimana satu dimensi lainnya saling berhubungan. Ketiga dimensi kurikulum tersebut yaitu,
1.      Kurikulum sebagai suatu ide/ gagasan,
2.   Kurikulum sebagai suatu rencana tertulis yang sebenarnya merupakan perwujudan    dari kurikulum sebagai suatu ide,
3.    Kurikulum sebagai suatu kegiatan yang sering pula disebut dengan istilah kurikulum sebagai suatu realita atau implementasi kurikulum. Secara teoritis, dimensi kurikulum ini adalah pelaksanaan dari kurikulum sebagai suatu rencana tertulis.
E. Peranan Kurikulum
1)      Peranan Konservatif
Kebudayaan sudah ada sebelum lahirnya suatu generasi dan tidak akan pernah mati walau generasi yang bersangkutan sudah habis. Kebudayaan yang diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah laku, bahkan kebudayaan terwujud dan didirikan dari perilaku manusia. Kebudayaan mencakup aturan yang berisi kewajiban dan tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak atau tindakan yang dilarang dan yang diizinkan.

2)      Peranan Kritis dan Evaluatif
Kebudayaan senantiasa berubah dan bertambah sejalan dengan perkembangan zaman yang terus berputar. Sekolah tidak hanya mewariskan kebudayaan yang ada, melainkan juga menilai dan memilih unsur-unsur kebudayaan yang akan diwariskan. Maksudnya, kurikulum itu selain mentransmisikan nilai-nilai kepada generasi muda, juga sebagai alat mengevaluasi kebudayaan yang ada
3)      Peran Kreatif
Kurikulum melakukan kegiatan-kegiatan kreatif dan konstruktif, dalam arti menciptakan dan menyusun sesuatu yang baru sesuai dengan kebutuhan sekarang dan masa mendatang dalam masyarakat. Guna membantu setiap individu dalam setap potensinya, kurikulum menciptakan pelajaran, pengalaman, cara berpikir, kemampuan dan ketrampilan baru, sehingga memberkan manfaat bagi masyarakat.

2.      Landasan pengembangan kurikulum
a.       Landasan filosofis
Secara harfiah filosofis (filsafat) berarti “ cinta akan kebijaksanaan”. Orang belajar berfilsafatagar ia menjadi orang yang mengerti dan berbuat secara bijak. Untuk dapat mengerti kebijakan dan berbuat secara bijak, ia hars tahu dan berpengetahuan. Pengetahuan tersebut diperoleh mellui proses berpikir, yaitu berpikir secara sistematis, logis dan mendalam.
Filsafat mencakup kseluruhan pengetahuan manusia, berusaha melihat segala yang ada ini sebagai satu kesatuan yang menyeluruh dan mencoba mengetahui kedudukan manusia didalamnya. Sering dikatakan bahwa filsafat merupakan ibu dari segala ilmu. Filsafat juga membahas segala permasalahan yang dihadapi oleh manusia termasuk masalah – masalah pendidikan, inilaah yang disebut filsafat pendidikan yang merupakan landasan filosofis dari pendidikan itu sendiri,
b.      Landasan psikologis
Munusia berbeda dengan benda atau tanaman, karena benda atau tanaman tidak mempunyai aspek psikologis. Manusia juga lain dari binatang, karena kondisi psikologis manusia jauh lebih tinggi tarafnya dan lebih komplek dibandingkan dengan binatang. Berkat kemampuan – kemampuan psikologis yang lebih tinggi inilah seungguhnya manusia menjadi lebih maju, lebih banyak memiliki kecakapan, pengetahuan, dan keterampilan dibandingkan dengan binatang.
Kondisi psikologis merupakan merupakan karakteristik psiko-fisik sseorang sebagai indifidu, yang dinyatakan dalam berbagai bentuk perilaku dalam interaksi dengan lingkungannya. Perilaku – perilaku tersebutmerupakan manifestasi dan ciri – ciri kehidupannya, baik yang tampak maupun yang tidak tampak, perilaku kognitif, afektif,dan psikomotor.
Kondisi psikologis tiap individu berbeda, karena perbedaan tahap perkembangannya, latar belakang sosial budaya juga karena perbedaan faktor – faktor yang dibawa kelahirannya. Kondisi ini pun berbeda pula bergantung pada konteks, peranan, dan status individu diantara individu – individu yang lainnya. Oleh karena itu, interaksi yang tercipta dalam situasi pendidikan harus sesuai dengan kondisi psikologis para peserta didik maupun kondisi pendidiknya.
c.       Landasan sosiologis
Landasan sosiologis menyangkut kekuatan-kekuatan sosial di masyarakat. Kekuatan-kekuatan itu berkembang dan selalu berubah-ubah sesuai dengan perkembangan zaman. Kekuatan itu dapat berupa kekuatan yang nyata maupun yang potensial, yang berpengaruh dalam perkembangan kebudayaan seirama dengan dinamika masyarakat.
Faktor kebudayaan merupakan bagian yang penting dalam pengembangan kurikulum dengan pertimbangan :
1)   Individu lahir tak berbudaya, baik dalam hal kebiasaan, cita-cita, sikap, pengetahuan, keterampilan, dan lain sebagainya.
2)   Kurikulum dalam suatu masyarakat pada dasarnya merupakan refleksi dari cara orang berpikir, berasa, bercita-cita, atau kebiasaan-kebiasaan.
3)   Seluruh nilai yang telah disepakati masyarakat dapat pula disebut kebudayaan.
d.      Landasan IpTek
Pendidikanmerupakanusahamenyiapkansubjekdidik (siswa) menghadapilingkunganhidup yang mengalamiperubahan yang semakinpesat. Pendidikanadalahusahasadaruntukmenyiapkanpesertadidikmelaluikegiatanbimbingan, pengajarandanataulatihanbagiperannya di masa yang akandatang. Teknologiadalahaplikasidariilmupengetahuanilmiahdanilmu-ilmulainnyauntukmemecahkanmasalah-masalahpraktis. Ilmudanteknologitakdapatdipisahkan. Ilmupengetahuandanteknologiberkembangteramatpesatseiringlajunyaperkembanganmasyarakat.


3. Empat komponen kurikulum
a.       Tujuan
Tujuan kurikulum dirumuskan berdasarkan dua hal. Pertama perkemangan tuntutan, kebutuhan dan kondisi masyarakat. Kedua, didasari oleh pemikiran – pemikiran dan terarah pada pencapaian nilai – nilai filosofis, terutama falsafah negara. Kita mengenal eberapa kategori tujuan pendidikan, yaitu tujuan umum dan khusus, jangka panjang menengah dan pendek.
b.      Isi atau Materi
Isi kurikulum adaIah berbagai pengetahuan dan pengalaman belajar yang harus diberikan kepada anak untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam menentukan isi kurikulum baik yang berkenaan dengan pengetahuan maupun pengalaman belajar diessuaikan dengan tingkat dan jenjang pendidikan, perkembangan masyarakat, (tuntutan dan kebutuhan), perkembangan iptek. Ada tiga pengetahuan dasar manusia yaitu pengetahuan tentang benar salah (logika), pengetahuan baik-buruk (etika), dan pengetahuan yang berkenaan dengan indah-jelek (estetika),  Ada tiga kategori cabang ilmu pengetahuan: llmu Pengetahuan Alam, ilmu Pengetahuan Sosial, dan ilmu Pengetahuan Humaniora. ilmu pengetahuan mana yang pantas dan sesuai untuk diberikan pada anak jenjang tertenta. Untuk memilih jenis pengetahuan dan pengalaman belajar yang tepat diperlukan kriteria yang jelas.

c.       Sistem Penyampaian dan Media
Strategi pelaksanaan kurikulum atau lebih khusus lagi proses belajar-mengajar adalah cara bagaimana anak memperoleh pengalaman belajar untuk mencapai tujuan Kurikulum sebagai program pendidikan pada dasarnya masih merupakan niat atau rencana, sedangkan bagaimana operasionalisasinya, maka diperlukan strategi pelaksanaan kurikulum, Strategi pelaksanaan kurikulum pelaksanaan kurikulum harus memperhatikan (a) tingkat dan jenjang pendidikan, (b) proses belajar-mengajar (c) bimbingan dan penyuluhan, (d) administrasi supervisi, (e) sarana kurikuler, (f) evaluasi atau penilaian.

d.      Evaluasi
Evaluasi ditujukan untuk menilai pencapaian tujuan – tujuan yang telah ditentukan serta menilai proses pelaksanaan mengajar secara keseluruhan. Adapun secara garis besar evaluasi ini terbagi menjadi dua yaitu:
·         Evaluasi hasil belajar mengajar
Untuk menilai keberhasilan penguasaan siswa atau tujuan – tujuan khusus yang telah ditentukan, diadakan suatu evaluasi. Evaluasi ini disebut juga evaluasi hasil belajar – mengajar.
·         Evaluasi pelaksanaan mengajar
Untuk mengevaluasi komponen dan proses pelaksanaan mengajar bukan hanya digunakan tes tetapi juga digunakan bentuk – bentuk nontes, seperti obserfasi, studi dokumenter, analisis hasil pekerjaan, angket dan cheklist.



Daftar Pustaka
Ahmad. (1998) Pengembangan Kurikulum, CV. Pustaka Setia, Bandung.
Sukmadinata, nana Syaukih. (2011), Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, Bandung. Rosda karya
Sudjana, Nana. 1996. PembinaandanPengembanganKurikulum di Sekolah. Bandung :SinarBaruAlgerindo.
http://blogzulkifli.wordpress.com/2011/06/06/makalah-landasan-pengembangan-kurikulum





Tidak ada komentar:

Posting Komentar