Sabtu, 18 Desember 2010

aku

AKU
            Gemuruh tepuk tangan dan alunan sya’ir Alfiyah ibnu Malik terus menggema. Meski keringat bercucuran dengan derasnya, namun tak membuat mereka mengendurkan kegiatan yang rutin dilakukan pada malam jum’at ini. “amala innaj ’al lilafi nakiroh” kemudian di sambut untaian “mufrodatan ja at ka au mukaroroh”. Itulah salah satu untaian sya’ir yang di dendangkan dengan keras oleh para santri di pesantren yang aku tempati.
            Nama lengkapku adalah Bagoes Khasan Nurudin. Aku merupakan anak ke dua daritiga bersaudara, sekarang aku sedang belajar di pondok pesantren TPI, asuhan KH. Mustofa Bisri.
            Awalnya aku tinggal di pesantren bersama dengan kakakku tercinta dan seorang pengurus yang sangat perhatian denganku.
            Setelah satu setengah tahun aku berada di pondok, pegurus yang sangat ku kagumi pergi meninggalkan pondok untuk kembali kedaerah asalnya, Cilacap. Setelah kepergiaanya aku tidak memiliki pembimbing yang sangat memperhatikanku sampai hal – hal kecil sekalipun. Hidupku di pesantren menjadi tak beraturan. Memang saat itu aku masih ada kakakku yang juga sering menasehatiku, namun ia tak begitu melarangku melakukan hal hal yang kurang baik. Mungkin karena dia sendiri banyak melakukan hal – hal yang kurang baik.
            Hidupku di pesantren menjadi sesuatu yang membigungkan diriku sendiri. Aku mengalami banyak sekali kebimbangan, bahkan aku pernah punya keinginan untuk pindah dari PP TPI. Lebih parah lagi aku pernah punya keinginan untuk tidak lagi mondok, berbalik membantu orang tua saja di rumah.
            Itu hanya masa lalu, kini aku sudah besar, bukan saatnya lagi untuk menyesalkan apa yang telah terjadi. Saatnya menatap masa depan yang gemilang.
            Aku kini sudah empat setengah tahun ada di pesantren. Aku bukan lagi anak kecil, apa yang aku katakan sudah di percaya anak kecil d bawahku. Sudah saatnya bagiku untuk apa yang ada pada diriku, tak lupa doa harus selalu aku panjatkan pada-Nya, mudah – mudahan apa yang menjadi cita – citaku tercapai. Amia amin ya Robbal ‘alamin.            (bagoes khasan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar